Image and video hosting by TinyPic

Friday, September 15, 2006

Senja di Pulau Sikuai



Pagi sekitar pukul 07.00 WIB pada Senin lalu, 11 September 2006, beberapa unit kapal tampak bertolak dari Pelabuhan Perikanan Nusantara Bungus menuju Pulau Sikuai yang berhadapan dengan Kelurahan Sungai Pisang Kecamatan Bungus Teluk Kabung. Paling depan tampak Kapal Patroli Satpol Air Polda Sumbar, disusul KM.Todak, KM.Sikerei milik Pemkab Kepulauan Mentawai dan beberapa kapal lainnya. Dalam perjalanan menuju Pulau Sikuai itu, terlihat Pelabuhan Teluk Bayur serta beberapa kapal besar yang menunggu giliran untuk sandar di dermaga. Di balik bukit di belakang Pelabuhan Teluk Bayur itu, disanalah Pantai Air Manis tempat objek wisata Batu Malin Kundang yang telah melegenda.
Sekitar 100 orang pejabat dari Pemprov Sumbar serta para bupati dan walikota se Sumbar, beramai-ramai menuju Sikuai Island Resort yang dibangun pengusaha Nasrul Chas itu. Rupanya di pulau seluas 40 hektare yang memiliki 53 bungalow sederhana, dan dikelola oleh Grup Pusako ini, selama dua hari digelar Rapat Koordinasi Pemprov dengan Pemkab/Pemko se Sumbar.
Turun dari kapal, rombongan langsung disambut dengan welcome drink, air kelapa muda. Rasanya segar dan manis sekali, sehingga tak ada lagi rasa lelah yang dirasakan.
Saya heran, kenapa Rakor ini harus dilaksanakan di pulau ini. Rasa penasaran ini saya coba cari jawabannya dengan bertanya langsung kepada Walikota Padang Fauzi Bahar yang datang secara terpisah dengan mengendarai jet ski yang dikawal ajudannya Raju dan Yanuar dengan jet ski pula.
“Tujuan saya membawa lokasi rakor ini kesini, selain tempatnya tenang, sekaligus memperkenalkan Sikuai ini kepada para bupati dan walikota yang belum pernah kesini. Katakanlah sekalian promosi objek wisata di Kota Padang,” jawab Fauzi Bahar.
Di pulau yang memiliki pohon kelapa cukup banyak ini, masih tampak sangat asri dan bersih, serta memiliki hutan dan alam yang belum terusik. Hanya saja, turis yang berkunjung ke sana masih terbilang sangat sedikit.
Di tengah pulau ada perbukitan kecil. Di puncak bukit ini, ada sebidang tanah lapang dan diberi nama Sunset Plaza. Disinilah umumnya tiap sore mereka yang datang kesini menyaksikan sunset. Pada saat sore menjelang, hampir semua tamu yang menginap di pulau ini akan menuju puncak bukit ini. Tujuannya tiada lain, ingin menyaksikan matahari tenggelam bersama keluarga atau kekasihnya. Amboi, betapa romantisnya.
Lalu bagaimana kegiatan di tengah malamnya? Cukup banyak kegiatan yang bisa dilakukan. Kita bisa berjalan-jalan di tepi pantai sambil menikmati desir lembut suara ombak yangmenjadi musik alam yang menyejukkan jiwa. Atau, bagi anda yang hobi memancing, di kawasan sebelah Selatan bisa memancing ikan. Pada pagi hari, kita bisa jogging mengelilingi pulau, dan setelah itu bisa dilanjutkan dengan kegiatan menyelam ataupun snorkling.
Bila cuaca bagus dan hari cerah, memang kegiatan menyelam atau snorkling sangat mengasyikkan dilakukan di pulau ini. Apalagi air laut sekitar pulau ini sangat jernih belum terkena limbah. Bermain di pasir yang putih, terutama bagi keluarga yang membawa libur anak-anaknya pada waktu liburan, juga merupakan pilihan yang baik.
Ingin berenang di air tawar? Kita juga bisa melakukannya. Di depan bungalow terdapat sebuah kolam renang air tawar yang cukup besar.
Sayangnya, selama dua hari di pulau itu, kami sering mengalami gelap disebabkan aliran listrik yang sering terputus. Inilah salah satu kelemahan yang perlu dibenahi manajemen Sikuai Island Resort.
Sayang memang, objek wisata seindah Sikuai masih belum mampu mengatasi kendala masalah listrik yang punya peran penting untuk memanjakan tamunya. Pulau ini harusnya punya kelengkapan produk yang terus berevolusi, sehingga mampu memberikan pengalaman tak terlupakan kepada pengunjungnya.
(Khairunnisa Nabila)


0 komentar:

Statistic

Powered by  MyPagerank.Net

Advertisement

 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com